Hari Raya Nyepi merupakan
hari pergantian tahun Saka yang
dirayakan setiap satu tahun sekali, dimana penanggalan atau kalender caka. Hari
raya nyepi diperingati oleh umat Hindu sebagai tahun baru hindu, kata Nyepi
berasal dari kata sepi, dimana tidak ada kegiatan rutin sebagaimana hari-hari
biasanya, toko, pasar, bandara, semuanya tutup tidak ada kegiatan seperti
biasanya, dan begitu juga dengan lainnya sekolah, perkantoran semua
diliburkan,kecuali dengan rumah sakit. Dengan demikian, benar-benar sepi ,
tidak ada kegiatan , tidak ada kendaraan yang berlalu lalang dijalan, yang ada
hanyalah pecalang di tiap-tiap desa maupun kota untuk mengawasi masyarakat yang
sedang merayakan hari raya nyepi. Tujuan dari hari raya nyepi yaitu memohon
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk menyucikan Bhuana Alit (Alam manusia)
dan Bhuana Agung (Alam semesta) agar terjalin keharmonisan anatar manusia
dengan alam.
Perayaan Hari Raya Nyepi
memiliki beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di
Bali, adapun beberapa rangkaian itu adalah Melasti, Tawur, Pengerupukan,Puncak
dari acara nyepi dan ngembak geni.
Melasti
Umat Hindu di Bali melakukan Penyucian dengan melakukan
upacara Melasti atau biasa juga disebut dengan Mekiyis. Segala sarana
persembahyangan yang ada di Pura kemudian diarak ke pantai atau danau.
Tawur
Umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya, dengan
mengambil salah satu dari jenis-jenis caru. Tawur sendiri sebenarnya merupakan
penyucian atau pemarisuda Buta Kala, diharapkan sifat-sifat yang buruk sirna
semuanya dan tidak mengganggu umat manusia.
Pengerupukan
Pengerupukan merupakan rangakaian kegiatan dari upacara
mecaru, upacara ini dilakukan untuk mengusir Buta Kala dari lingkungan rumah,
pekarangan, dan lingkungan sekitar. Upacara Pengerupukan khusus di Bali sendiri
dimeriahkan oleh pawai ogoh-ogoh yang diarak di desa maupun kota.
Ogoh-ogoh merupakan lambang dari
perwujudan Bhuta Kala. Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar menyeramkan
dan biasanya dalam wujud Raksasa. Wisatawan yang berkunjung ke Bali, baik dari
dalam neegeri maupun luar negeri sangat antusias menyaksikan pawai ini karena
unik dan memiliki seni tersendiri.
Puncak acara Nyepi
Pada puncak ini suasana seperti mati, benar-benar
hening, sunyi tidak ada aktivitas. Pada hari puncak, umat Hindu melaksanakan
Catur Brata Penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api, tidak
menggunakan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan
(tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Ngembak Geni
Rangkaian
terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka adalah hari Ngembak Geni yaitu setelah
perayaan nyepi, dimana segenap isi rumah keluar pekarangan untuk saling
bermaaf-maafan, dalam suasana batin yang telah bersih dimana bertujuan agar
sebagai umat manusia haruslah saling menghargai, berbuat kebaikan, tidak
melupakan kewajiban sebagai umat beragama dan melestarikan alam ini.
0 komentar:
Posting Komentar