Jumat, 04 April 2014

Keanekaragaman Budaya Bali


        Pulau Bali merupakan pulau yang memiliki tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan luar maupun dalam negeri , selain itu Bali juga memiliki seni Budaya yang menarik untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali. Dari sekian banyak Budaya yang ada di Bali, berikut ini adalah  beberapa kebudayaan yang ada di Bali.


Pawai  Ogoh-ogoh


       Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam perwujudan patung tersebut , Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar , menakutkan dan biasanya dalam wujud Raksasa. Selain dalam wujud Raksasa, Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud binatang, seperti  naga, gajah, ular, babi dan lain-lain. Ogoh-ogoh merupakan representasi Bhuta Kala,dimana ogoh-ogoh  dibuat menjelang perayaan  Hari Nyepi dan diarak secara beramai-ramai, kemudian keliling desa pada senja hari Pangrupuka yaitu sehari sebelum Hari Nyepi.


Upacara Mekotek


         Upacara Mekotek merupakan tradisi yang diadakan setiap 210 , Sabtu Kliwon Kuningan, atau bertepatan dengan hari raya Kuningan. Tujuan diadakannya upacara mekotek yaitu untuk melindungi dari serangan hama penyakit maupun bencana alam. Upacara Mekotek merupakan bagian dari Upacara Dewa Yadnya yang dilaksanakan di Pura Kahyangan Tiga. Adapun tujuan dari  Upacara Mekotek  yaitu memohon keselamatan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa. Upacara mekotek merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali yang dilakukan secara turun temurun.


Omed-omedan


        Omed-omedan merupakan tradisi yang unik yang berasal dari Banjar Kaja, Sesetan Denpasar, Bali, Indonesia. Kata Omed-omedan memiliki arti Tarik-Menarik. Omed-omedan adalah salah satu dari sekian banyak tradisi yang ada di Bali, dimana sangat memiliki sebuah nilai seni dan budaya.  Omed-omedan bukanlah hal yang negatif bagi generasi muda-mudi atau teruna teruni di Bali karena ini meerupakan warisan yang harus di pertahankan dan dilestarikan. Omed-omedan sendiri bertujuan untuk tolak bala, dan omed-omedan diadakan setiap 1 Tahun sekali yaitu tepatnya pada Hari raya ngembak geni atau sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi.


Perang Pandan


         Perang pandang merupakan tradisi yang ada di desan Tenganan, Karangasem, Bali. Alat yang digunakan untuk tradisi yang unik ini adalah Perisai atau tameng yang terbuat dari rotan dan bamboo, serta tidak lupa daun pandan yang memiliki daun berduri tajam. Perang Pandan ini dilakukan oleh sepasang pemuda yang saling bertarung, dipimpin oleh seorang pemimpin pertandingan. Pertandingan perang pandan berakhir ketika salah satu dari peserta pertandingan sudah menyerah, maka itu di rasa cukup oleh pemimpin pertandingan. Tajamnya duri daun pandan menyebabkan peserta tergores dan mengeluarkan darah, akan tetapi setelah acara selesai para peserta akan diberikan obat yang dibuat dari parutan kunyit dan ditambah minyak kelapa. Peserta perang pandan tidak ada yang saling dendam antara satu sama lainnya karena ini merupakan sebuah tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Setelah pertandingan usai maka peserta dan masyarakat desa akan menyantap hidangan yang telah tersediaa atau dalam bahasa Bali sering disebut “Megibung” agar terciptanya suasana kekeluargaan antar satu sama lain.




2 komentar:

thansk infonya.. artikelnya ok..

okey sama-sama, thanks atas kunjungannya

Posting Komentar